BANDUNG, polban.ac.id – Akademisi Profesi Dosen Vokasi Indonesia (APDOVI) Wilayah II, yang mencakup wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, mengadakan Seminar Nasional bertema “Perbaikan Kompetensi Dosen Vokasi dalam Penelitian Terapan”. Seminar ini terbuka bagi dosen peneliti dan praktisi pendidikan vokasi di wilayah II APDOVI serta dosen vokasi di seluruh Indonesia.

Acara ini berlangsung pada Rabu, 26 Juni 2024, di Auditorium Lt. 3 Gedung Direktorat Politeknik Negeri Bandung (Polban). Seminar ini  menghadirkan Plt. Direktur Kelembagaan & Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan S.T. M.T., sebagai pembicara utama, serta Guru Besar Polban, Prof. Dwi Suhartanto MCM. Ph.D., sebagai pemateri utama.

Direktur Polban semnas apdovi
Prof Dwi- Sem nas APDOVI

Dalam presentasinya, Muhamad Fajar Subkhan menekankan pentingnya standar yang harus dimiliki oleh dosen vokasi dalam penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai Capaian Pembelajaran lulusan. “Dosen vokasi harus memiliki Kualifikasi Akademik, memiliki Kompetensi Pendidik yang dinyatakan dengan sertifikat pendidik dan/atau sertifikat profesi, serta memiliki kemampuan menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan,” jelasnya.

Prof. Dwi Suhartanto, dalam materi yang berjudul “Mengasah Kompetensi Dosen Vokasi: Menuju Penelitian Terapan yang Inovatif”, menjelaskan bahwa banyak dosen vokasi yang secara desain adalah akademisi, sehingga penting bagi mereka untuk meningkatkan kompetensi dalam riset terapan. “Peningkatan kompetensi riset terapan dosen vokasi dapat dilakukan melalui pelatihan, workshop, kolaborasi dengan industri dan masyarakat, penggunaan hasil riset dalam pengajaran, serta melibatkan mahasiswa sebagai asisten riset atau dalam tugas akhir,” ungkap Prof. Dwi Suhartanto.

semnas apdovi
foto bersama_semnas APDOVI

Ketua APDOVI Wilayah II, Dr. Adil Fadilah S.E. M.M., menyatakan bahwa seminar yang diselenggarakan secara hybrid ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan peneliti vokasi dalam melakukan penelitian terapan yang sangat penting bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Ia berharap para peserta dapat memperoleh wawasan dan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan penelitian mereka.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, dengan menciptakan dosen yang lebih kompeten dalam penelitian terapan dan pembelajaran inovatif. (Adil Fadilah/dhit)