BANDUNG, polban.ac.id – Semangat dan Menyemangati
Bapak, Ibu sekalian, di depan mata kita Covid-19 telah berhasil memorak-porandakan sendi-sendi ekonomi.
Hotel, maskapai, industri, sektor pariwisata mandeg, pertumbuhan ekonomi nasional drop (semoga tidak terjadi negative growth). Bila itu terjadi kampuspun akan ikut bangkrut. Saat ini, Polban terselamatkan oleh e-learning (terima kasih yang mendalam kepada tim). Namun new normal akan memerlukan strategi mengelola kampus dengan upnormal.
Bila kita cek dalam kuadran ke-2, ada mata kuliah Kewirausahaan, mata kuliah ini dalam pandangan saya akan menjadi sangat strategis, sehingga pengajarnya, mohon maaf, sebaiknya benar benar bermental wirausahawan, bukan sekedar pembaca buku. Kedua, sendi kehidupan saat ini tidak akan bisa lepas dari digital, Internet dll sehingga literasi ke arah itu menjadi sangat penting.
Akan ada saatnya orang belajar untuk bisa segera bekerja ataupun berwirausaha sehingga akan mencari program-program pendek yang tajam dan bisa dijangkau. Bisa jadi pilihan masyarakat akan D III akan menjadi dominan dibanding Sarjana atau Sarjana Terapan sehingga saya berpendapat Polban tidak akan menghapus program D III. Bahkan beberapa mata kuliah bisa jadi perlu dihapus, yang berpendapat lain sangat dipersilakan.
Namun seiring dengan pertumbuhan situasi dan pertumbuhan teknologi Sarjana Terapan dan Magister Terapan tetap harus dipelihara dengan target menghasilkan INOVASI BARU.
Kondisi masyarakat
Banyaknya phk, akan berdampak pada kekuatan mahasiswa membayar UKT. Kukuhnya aturan keuangan yang harus ditaati dipastikan akan menjadikan belenggu pengembangan dan pelaksanaan program sehingga akan lebih baik bila Polban mendapatkan otonomi selangkah lebih ke depan (mungkin dalam bentuk PTN-BH).
Internal Polban, kita harus benar benar persiapkan adalah meyakinkan bahwa program online learning tidak kalah bermakna dibandingkan dengan face to face (kecuali kompetensi tertentu). Konsekuensinya, bila tidak mampu mengikuti, akan ada (mungkin) diantara kita, akibat gaptek, akan merasa terlontar dari kapal yang disebut Polban, atau bergelantungan di dinding kapal Polban.
Di luar itu semua, menghadapi wabah yang tidak sederhana ini, Polban telah menjalankan protokol guna meminimalisir resiko yg dihadapi sivitas akademika (dosen, mahasiswa dan administrasi). Atas bantuan Satgas Pencegahan Penyebaran Wabah Corona, kami sampaikan terima kasih serta apresiasi atas kontribusinya.
Selanjutnya, atas inisiatif untuk ikut berkontribusi secara nyata, Polban bergabung dalam kerja sama untuk merealisasikan produksi Ventilator, mulai Model Vent I type I, dan sekarang sudah di Vent I type II. Kerja sama dilakukan bersama ITB (Dr. Syarif), Unpad, Polman dan Polban. Beberapa komponen saat ini dikerjakan bersama beberapa pihak. Polban mengirim mahasiswa ke ITB. Demikian juga kita menyulap satu ruang kelas kita jadikan pabrik untuk merangkai dan QC level I (oleh Polban). Kegiatan ini dilaksanakan oleh banyak Relawan PLP yang di kordinasikan oleh Pak Windy dan Pak Tri. Kami tentunya harus mengambil tanggung jawab untuk itu. Logo Polban disepakati akan berdampingan dengan Perguruan tinggi lainnya.
Sebagai penutup, alhamdulillah dalam bulan ramadhan kali ini kita mendapat cobaan sekaligus penguatan. Semoga apa yang kita lakukan diatas, semata mata sebagai bentuk kontribusi kita membangun bangsa, ikut menyelamatkan bangsa.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441H. Semoga kita semua selalu dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT.
Mohon maaf atas kekhilafan kami.
Polban, 22 Mei 2020
Rachmad Imbang