BANDUNG, polban.ac.id – Politeknik Negeri Bandung (Polban) telah menyelenggarakan Pelatihan Sertifikasi Profesi Ahli Madya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di bawah program Non-Degree Peningkatan Kompetensi Dosen. Pelatihan ini, yang berlangsung di Jurusan Teknik Sipil Polban sejak 28 Oktober hingga 8 November 2024, merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat kualitas dosen vokasi. Dr. Ir. Atmy Verani Rouly Sihombing, S.T., M.T., sebagai PIC sekaligus dosen pengajar, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi di bidang pemeliharaan infrastruktur, yang sangat diperlukan guna menjaga standar profesional yang diakui secara nasional.
Program ini bertujuan untuk memastikan dosen yang berpartisipasi mampu menguasai keterampilan teknis dan manajerial yang relevan, termasuk pemahaman mendalam terhadap teknologi dan metode terbaru dalam pemeliharaan jalan dan jembatan. Materi yang disampaikan mencakup berbagai topik, mulai dari teknik pemeriksaan kondisi jalan dan jembatan, metode pemeliharaan terbaru, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam manajemen pemeliharaan. Dalam pelatihan ini, dosen juga diajak untuk mempelajari standar SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang diakui oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Keikutsertaan dosen dalam pelatihan ini memberikan mereka pengalaman langsung yang akan memperkaya metode pengajaran, seperti kelas berbasis proyek dan studi kasus. Hal ini penting dalam pendidikan vokasi, di mana dosen diharapkan mampu menyiapkan lulusan yang siap bekerja dengan keterampilan praktis sesuai kebutuhan industri. Wahyu Satyaning Budhi, peserta dari Politeknik Negeri Banyuwangi, mengungkapkan bahwa sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan formal atas kemampuannya, tetapi juga memberinya keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung di lapangan. Selain itu, pelatihan ini mempersiapkannya untuk mengimplementasikan metode pengajaran kolaboratif dan partisipatif berbasis proyek yang lebih aplikatif bagi mahasiswa.
Melalui pelatihan ini, dosen dibekali dengan keterampilan terbaru, termasuk penggunaan teknologi canggih seperti GPR (Ground Penetrating Radar), GIS (Geographic Information System), UAV (Unmanned Aerial Vehicle), UAV Lidar, Hawkeye, dan Roughometer III, yang semakin banyak digunakan dalam pemeliharaan jalan dan jembatan. Keterampilan ini tidak hanya relevan dengan tantangan industri saat ini yang menuntut efisiensi dan akurasi, tetapi juga membantu mereka mengelola proyek pemeliharaan dengan lebih efektif dan efisien. Untuk menjaga relevansi materi dengan praktik industri, pelatihan ini juga melibatkan kolaborasi dengan beberapa institusi eksternal, termasuk kunjungan lapangan ke Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR. Keterlibatan pihak eksternal ini memungkinkan peserta untuk mendapatkan pemahaman langsung mengenai kondisi nyata di lapangan, serta teknologi dan metode terkini yang digunakan.
Pelatihan Sertifikasi Profesi Ahli Madya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Polban ini merupakan bukti nyata komitmen institusi dalam mendukung pendidikan vokasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Para dosen yang telah berkompeten diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan akademis mereka, dengan kemampuan untuk mengembangkan pembelajaran yang relevan dan inovatif, membangun reputasi institusi, serta membantu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja. (Atmy/dhit)