BANDUNG, polban.ac.id – Sebagai Negara beriklim tropis, Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dan berpotensi sebagai penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan zat yang terkandung di dalam tumbuhan dan memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki kegunaan yang beragam diantaranya sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan, dan obat-obatan. Metode penyulingan merupakan metode yang umum digunakan dalam pengambilan minyak atsiri dari jaringan tumbuhan. Parameter keberhasilan dari penyulingan minyak atsiri adalah kualitas minyak atsiri memenuhi standar yang berlaku dan rendemen yang tinggi.
Pada beberapa sentra industri minyak atsiri, mesin penyulingan berbahan besi masih digunakan. Material besi berpotensi menghasilkan pengotor yang dapat terikut dalam minyak atsiri sehingga kualitas minyak atsiri menjadi tidak baik. Selain itu, beberapa permasalahan lainnya adalah keterbatasan jenis bahan bakar, sistem pemanas yang tidak cukup konstan selama proses penyulingan, dan proses kondensasi produk yang kurang maksimal. Hal tersebut berdampak pada kemurnian dan rendemen produk yang dihasilkan.
Melalui Skema Riset Keilmuan Terapan Dosen PT Vokasi Tahun 2021/2022, terbentuklah tim Riset Atsiriwangi yang merupakan kolaborasi dosen dan mahasiswa dari dua jurusan berbeda di Politeknik Negeri Bandung yaitu Jurusan Teknik Kimia dan Jurusan Teknik Mesin. Tim Riset Atsiriwangi diketuai oleh Harita Nurwahyu Chamidy, LRSC., M.T. dan beranggotakan Rony Pasonang Sihombing, S.T., M.Eng., Vicky Wuwung S.T., M.T., Robby Sudarman, S.Si., M.T., dan Tifa Paramitha, S.T., M.T. Kegiatan ini bermitra dengan Bapak Doyo Sudaryat dari CV GeoChem BioIndustri Mandiri. Mitra adalah seorang pebisnis yang sudah lama berkecimpung dalam bidang minyak atsiri.
Dalam kegiatan riset keilmuan ini, prototipe mesin penyulingan minyak atsiri dibuat dengan material stainless steel. Penggunaan material mesin penyulingan dari stainless steel bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk minyak atsiri. Pada tahap awal, prototipe dibuat sesuai dengan desain eksisting dari mitra riset. Selanjutnya, mesin penyulingan dioptimasi dengan batasan optimasi meliputi sistem bahan bakar, sistem pemanas, otomasi kendali suhu dan tekanan, serta sistem pendingin sederhana.
Optimasi sistem bahan bakar dilakukan dengan menyediakan alat boiler sebagai pensuplai steam dan dilengkapi alat tungku sebagai sistem bahan bakar jika pada proses penyulingan menggunakan bahan bakar padat. Bahan bakar padat dapat diperoleh dari berbagai macam limbah energi yang tersedia disekitar UMKM minyak atsiri, seperti kayu bakar, oli bekas, sisa potongan kayu, sabut kelapa, kotoran sapi, serbuk gergaji dan sebagainya. Selanjutnya, optimasi sistem pemanas dilakukan agar penetrasi steam merata. Sistem pemerata steam yang ditambahkan dalam tangki penyulingan adalah honeycomb atau penambahan ketebalan pelat perforated.
Adapun otomasi kendali suhu dan tekanan dilakukan agar steam hanya dapat melepas dan menguapkan minyak atsiri dari bahan tanpa membakar bahan. Untuk mencapai hal tersebut, maka dibuat sebuah sistem pengendali yang terdiri dari micro controller yang mampu membaca sensor tekanan dan suhu di dalam tangki penyulingan. Selanjutnya, sistem pendingin sederhana direkayasa agar proses perpindahan panas menjadi lebih baik. Rekayasa sistem pendingin dilakukan dengan menggunakan kondensor bertipe shell and tube dan cooling tower.
Saat ini, prototipe mesin penyulingan ditempatkan di Pesantren dan Masjid Jami Asmaul Husna, Jalan Sapan Kp. Haur Cucuk Rt 05, Rw 12, Kawasan pengrajin bata merah, Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kode pos 40381. Komponen pesantren dilibatkan selama uji coba prototipe mesin penyulingan. Harapan kedepannya, prototipe mesin penyulingan ini dapat dipakai dan dimanfaatkan oleh para santri dan pengurus pesantren sebagai program kemandirian. /Tim