BANDUNG, polban.ac.id – Pada 17 Desember 2024, Politeknik Negeri Bandung (Polban) menggelar Sidang Terbuka Senat di Pendopo Tonny Soewandito untuk mengukuhkan tujuh Guru Besar baru. Acara penuh khidmat ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Polban, menandai komitmennya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Setelah prosesi pembukaan oleh Ketua Senat, Dr. Ir. Riawan Gunadi, M.T., Wakil Direktur Bidang Akademik, Iwan Ridwan, S.T., M.T., Ph.D., membacakan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang pengangkatan tujuh Guru Besar tersebut. Pengukuhan kemudian dipimpin oleh Ketua Senat didampingi oleh Direktur Polban, Marwansyah, S.E., M.Si., Ph.D., melalui pengalungan samir kepada para Guru Besar. Prosesi ini menjadi simbol penghargaan atas pencapaian tertinggi di dunia akademik dan disaksikan dengan penuh rasa bangga oleh seluruh hadirin.
Acara dilanjutkan dengan orasi ilmiah oleh para Guru Besar yang baru dikukuhkan. Prof. Dr. Ir. Paula Santi Rudati, M.Si., menjadi pembicara pertama dengan judul orasinya Sistem Instrumentasi Elektronika untuk Monitoring Jarak Jauh: Pengembangan dan Efisiensi Catu Daya. Dilanjutkan oleh Prof. Dr. Drs. Muhamad Umar Mai, M.Si., dengan orasinya berjudul Pembayaran Dividen dan Pertumbuhan Perbankan di Indonesia: Peran Dewan Direksi Perempuan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Rachmad Imbang Tritjahjono, M.T., menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Nanocrystalline Metal: Material Masa Depan. Di tengah rangkaian orasi, UKM Paduan Suara Mahasiswa Polban membawakan lagu Manusia-Manusia Hebat karya Tulus, memberikan suasana haru dan penghormatan mendalam kepada para Guru Besar.
Orasi ilmiah berikutnya dibawakan oleh Prof. Dr. Drs. Lusianus Kusdibyo, M.B.A., dengan judul Meningkatkan Niat Beli Konsumen Muda terhadap Makanan Organik: Integrasi Model Manajemen Jasa dan Perspektif Keberlanjutan. Prof. Dr. Ir. Windy Hermawan Mitrakusuma, M.T., kemudian menyampaikan orasinya yang berjudul Dimetil Eter sebagai Alternatif Refrigeran Ramah Lingkungan.
Setelah itu, Prof. Dr. Muhammad Muflih, M.A., membawakan orasi dengan judul Peningkatan Adopsi Zakat Digital di Kalangan Nasabah Lembaga Keuangan Syariah: Peran Integratif TAM, Kepercayaan, dan Religiusitas serta Implikasinya terhadap Sustainable Development Goals. Orasi terakhir disampaikan oleh Prof. Drs. Haryadi, M.Sc., Ph.D., dengan judul Nanomaterial Berbasis Karbon dan Oksida Logam untuk Aplikasi Bidang Energi dan Lingkungan. Setelah orasi terakhir, UKM Paduan Suara Mahasiswa Polban kembali membawakan lagu Mahadaya Cinta yang memberikan penutup emosional pada sesi orasi ilmiah.
Ketua Senat, Dr. Ir. Riawan Gunadi, M.T., dalam sambutannya, menyampaikan tiga pesan penting. Ia menegaskan bahwa seorang Guru Besar harus memiliki ketelitian dalam mengkaji setiap fenomena, menjadikan perguruan tinggi sebagai laboratorium peradaban, serta mengimbangi publikasi ilmiah dengan aksi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Direktur Polban, Marwansyah, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas pengukuhan ini. Ia menyebutkan bahwa sejak 2019, Polban telah memiliki 18 Guru Besar, dan tiga lagi sedang menunggu pengesahan. “Momentum ini adalah inspirasi untuk terus meningkatkan kualitas tridarma perguruan tinggi, baik dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Satria Kharimul Qolbi, M.Pd., memohon keberkahan atas pencapaian ini. Pengukuhan tujuh Guru Besar ini tidak hanya menjadi simbol prestasi individu tetapi juga langkah penting bagi Polban untuk terus menjadi institusi vokasi yang unggul dan relevan. Dengan semangat baru, Polban siap menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. (Dhit/Mg)