BANDUNG, polban.c.id – Pada hari Jumat, 22 Mei 2020, Polban dikunjungi oleh Dr. Ir. Syarif Hidayat. Dengan didampingi oleh Direktur Polban, Rachmad Imbang Tritjahjono, bersama Windy Hermawan dan R. W. Tri Hartono, beliau meninjau langsung ruang kelas dan laboratorium Polban serta para PLP dan Teknisi Polban yang sedang memproduksi Vent-I.
Nama Dr. Ir. Syarief Hidayat menjadi buah bibir ketika Dosen STEI-ITB asal kota Bandung ini menemukan/merancang Ventilator alat bantu pernafasan untuk penderita Covid-19 diberi nama Ventilator Indonesia “Vent-I”, yang juga merupakan hasil kerja sama antara ITB dan UNPAD. “Perolehan dana dalam pengembangan Vent-I diantaranya berasal dari donasi masyarakat Indonesia, sehingga Vent-I akan dihibahkan pada rumah sakit rujukan Covid-19 yang sangat membutuhkan di Indonesia,” ujar Syarief. Pada pertemuan tersebut juga, beliau mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya pada jajaran pimpinan Polban yang telah berperan serta dalam produksi Ventilator Vent-I ini. Syarief berpesan kepada para PLP dan Teknisi yang sedang bekerja, untuk tetap fokus dan semangat membantu para medis di gugus depan yang sangat membutuhkan alat ini. “Sekecil apa pun peran Polban diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memerangi pandemik Covid-19 yang sedang melanda” tambah Direktur Polban.
W. Tri Hartono sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro Polban merangkap komandan dan inisiator bersama Windy Hermawan (sekretaris Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara) dalam produksi ini mengatakan bahwa dalam kondisi sekarang yang penuh tantangan, selain harus mencegah dan memutus penyebaran virus corona, kita juga harus tetap produktif sehingga kondisi pekerjaan di lapangan sekarang dibatasi dan harus mengikuti Protokol Pencegahan Covid-19. Polban saat ini sedang memproduksi 60 unit ventilator Vent-I type 2. Sebelumnya Polban telah berhasil memproduksi 20 units Vent-I type 1 dan 30 Vent-I type 2 yang telah lolos uji klinis di rumah sakit sehingga peralatan tersebut dapat diedarkan secara legal ke rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia.
“Kapasitas produksi Polban saat ini per hari bisa mencapai 100 unit ventilator. Namun hal ini sangat bergantung pada ketersediaan komponen tentunya. Alat kesehatan buatan dalam negeri Vent-I ini di produksi menggunakan material 100 persen kandungan lokal, tidak ada yang impor. Sebagaimana telah dikemukakan, perguruan tinggi lain dan Perusahaan yang ikut serta dalam produksi ini, selain Polban adalah Polman, PT LEN dan PT DI. Beberapa komponen ventilator dibuat sendiri oleh ITB dan Polban”, ungkap Windy Hermawan (AL).
(Sumber: R. Wahyu Trihartono, DU.Tech., SST., M.T dan Dr., Ir. Windy Hermawan Mitrakusuma , MT.)