BANDUNG, polban.ac.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong penuh perluasan kemitraan antara dunia pendidikan vokasi dan industri. Langkah ini kembali terwujud melalui kemitraan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan PT Schneider Indonesia.
Penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Schneider Indonesia dan 15 politeknik serta satu institut sebagai penerima hibah panel hubung bagi tegangan menengah (PHB-TM) menjadi momentum penting dalam penguatan kualitas pendidikan vokasi di Tanah Air. Acara penyerahan hibah ini diselenggarakan di Gedung Schneider Jakarta pada Selasa (5/12), bertepatan dengan upaya memperkaya sumber daya pembelajaran mahasiswa kelistrikan.
Politeknik Negeri Bandung, yang diwakili oleh Wakil Direktur Bidang Akademik, Iwan Ridwan, turut menjadi salah satu penerima hibah dalam upaya memperkaya pengalaman belajar bagi mahasiswa kelistrikan.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda dalam sambutannya berharap agar panel listrik yang dihibahkan dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai media pembelajaran mahasiswa kelistrikan.
Lebih lanjut, Uuf juga menginginkan agar sinergi yang terjalin dapat terus berlanjut untuk mendukung pendidikan vokasi di Indonesia.
“Kolaborasi ini dilakukan untuk anak-anak kita. Semoga alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik, dan interaksi antara Schneider dan Pendidikan Vokasi dapat terus berlanjut,” ucapnya.
Surya Fitri, Power Systems Business Vice President PT Schneider Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan untuk mencetak generasi yang kompeten. Harapannya, alat yang disumbangkan dapat langsung digunakan untuk menerapkan pengetahuan teori yang diajarkan di politeknik.
“Saya berharap apa yang kami hibahkan dapat bermanfaat dan digunakan secara langsung dan bisa merealisasikan pengetahuan teori di pendidikan politeknik, sehingga bisa menjadi alat praktikum untuk menjelaskan teori yang ada dengan realisasinya,” ungkap Surya.
Data dari World Economic Forum Future of Jobs 2023 menunjukkan adanya 1.6 juta lowongan pekerjaan untuk para electrotechnology engineers dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri kelistrikan memiliki prospek yang cerah dalam menciptakan peluang kerja di masa mendatang. Hibah berupa alat panel listrik RM 6 dan PIX 12 akan menjadi aset penting dalam memperkuat kualitas pendidikan vokasi di berbagai institusi penerima.
Langkah kemitraan antara dunia industri dan pendidikan vokasi diharapkan akan terus menghasilkan inovasi serta mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing. (dhit)